KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI
Nurul Firdausi, M.Psi
Usia dini disebut juga sebagai golden age, masa emas untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa ini perlu ditanamkan karakter positif pada anak, salah satunya yaitu kemandirian. Kemandirian memiliki 3 unsur penting yaitu melakukan suatu hal secara sendiri, tanpa bantuan orang lain dan kegiatan tersebut dilakukan untuk diri sendiri. Kemandirian sebaiknya dilatihkan sedini mungkin agar tidak menghambat tugas perkembangan selanjutnya. Tugas perkembangan anak usia 0-6 tahun yaitu belajar berjalan; belajar memakan makanan padat; belajar berbicara; belajar buang air kecil dan buang air besar; belajar mengenal perbedaan jenis kelamin; mencapai kestabilan jasmaniah fisiologis; membentuk konsep – konsep (pengertian) sederhana kenyataan sosial dan alam; belajar mengadakan hubungan emosional dengan orang – orang disekitarnya; belajar mengadakan hubungan baik dan buruk, yang berarti mengembangkan kata hati.
Pembelajaran kemandirian pada usia dini nantinya akan membentuk karakter atau kepribadian anak. Anak yang terbiasa tidak melakukan apa-apa sendiri semuanya dilakukan oleh orangtuanya, akan menjadi anak yang tidak mandiri. Ketidakmandirian otomatis berdampak pada masa depannya. Dampak tercepat terlihat saat anak usia Sekolah Dasar.
Didalam pembelajaran kemandirian ada beberapa nilai positif yang ditanamkan yaitu :
- Kemampuan mengambil keputusan
- Tidak bergantung pada orang lain
- Kemampuan mengatur diri
- Tanggung jawab
- Percaya diri
- Kemampuan berinisiatif
Cara mendidik anak mandiri yaitu :
- Kemandirian dilatih secara bertahap. Awalnya anak diberikan penjelasan dengan baik mengenai tugas yang sedang dilakukan orangtua. Selanjutnya lakukan tugas itu bersama-sama. Tahap berikutnya biarkan anak melakukan tugas sendiri dan orangtua mengawasi. Saat ia merasa siap, biarkan ia mengerjakan tugasnya.
- Hindari memanjakan anak karena akan menciptakan kelemahan pada diri anak. Anak membutuhkan perasaan mampu ketika dewasa, sehingga ia dapat bertahan dalam naik turunnya kehidupan.
- Menegur anak harus selalu dibarengi dengan contoh supaya anak dapat mengikuti apa yang harus dilakukan dan diperbuat. Memberikan contoh kepada anak tentang apa yang seharusnya dilakukan merupakan fungsi yang tepat, supaya anak mengetahui cara memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat.
Kemandirian anak sesuai usia
USIA |
Kemampuan |
Usia 6-12 bulan
|
1. Makan kue sendiri 2. Mengunyah makanan 3. Mengambil sendok dengan pegangan sendok
|
Usia 1-2 tahun
|
1. Melepaskan kaos kaki 2. Mengangkat sebuah cangkir ke mulut dan meminumnya 3. Makan sendiri menggunakan sendok 4. Memberikan piring kosong ke ayah atau ibu 5. Mengingat dimana letak beberapa barang di rumah 6. Menggunakan ember kecil atau wadah lainnya untuk membawa benda 7. Mencoba untuk mengambil atau menaruh sepatu 8. Memanjat kursi atau kotak (box) untuk meraih sesuatu 9. Makan dengan garpu 10. Makan dengan sendok dengan sedikit tumpah 11. Melepaskan sepatu dan kaos kaki 12. Membuka resleting |
Usia 2-3 tahun
|
1. Membersihkan tumpahan menggunakan baju atau spon 2. Melepaskan kaos atau baju tidak berkancing tanpa bantuan 3. Membuka pintu dengan memutar knob/pegangan dan menariknya 4. Mencuci dan mengeringkan tangan 5. Pergi mengelilingi rumah secara mandiri dengan pengawasan yang minim 6. Mandi sendiri_dengan sedikit bantuan |
Usia 3-4 tahun
|
1. Memakai kaos atau baju tanpa bantuan 2. Terlatih untuk mengendalikan buang air besar dan buang air kecil 3. Menggosok gigi tanpa bantuan 4. Memiliki tanggungjawab untuk makan, berpakaian_dengan sedikit bantuan 5. Membuka pakaian dan celana tanpa bantuan 6. Mencuci muka tanpa bantuan 7. Memberi tahu ketika pakaian terbalik dan membetulkannya 8. Berpakaian atau melepas pakaian tanpa bantuan_kecuali menalikan tali sepatu |
Usia 4-5 tahun
|
1. Mengancingkan satu kancing baju (atau lebih) 2. Biasanya melihat dua arah saat menyebrang jalan 3. Mengancingkan baju dan menempatkan semua kancing pada lubang yang betul 4. Pergi ke kamar mandi tanpa dibantu, membersihkan, menyiram dan mencuci tangan sendiri 5. Menjaga barang miliknya |
Usia 5-6 tahun
|
1. Memakai sepatu pada kaki yang sesuai 2. Menuangkan minuman sendiri 3. Menuangkan sereal dan susu ke mangkok tanpa tumpah |
Usia 6 tahun
|
Menalikan tali sepatu
|
Pelatihan Toilet Training
Toilet training yaitu proses anak belajar untuk buang air kecil dan buang air besar di toilet. Jika toilet training menyenangkan maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang produktif & kreatif. Sedangkan jika toilet training bermasalah maka anak kurang menghargai orang lain, memiliki obsesi pada kerapian & kebersihan atau menjadi pribadi yang sangat penurut. Waktu yang tepat untuk toilet training yaitu pada fase anal (2-3 tahun), dimana ada kepuasan pada proses pengeluaran kotoran. Otot-otot yang mengontrol kandung kemih dan rektum anak juga mulai matang saat usia 2 tahun.
Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
- Kesiapan fisik anak : anak memperlihatkan ekspresi saat menahan BAK atau BAB; popok kering setelah bangun tidur/2 jam pemakaian; anak mampu melepas dan memakai pakaian
- Kesiapan emosional anak : anak memberitahu jika popoknya kotor&meminta mengganti popok yang baru,anak lebih memilih memakai celana daripada popok; anak memberitahu saat ingin buang air
- Kesiapan orangtua/pengasuh
Langkah-langkah Toilet Training yaitu :
- Kenalkan pada toilet, ajak anak ketika orangtua menggunakan toilet
- Ajari tata cara pemakaian toilet:
- Cara duduk yang benar
- Setelah selesai BAB/BAK, bersihkan alat kelaminnya dengan benar
- Siram dengan air atau tekan tombol “flush” pada toilet
- Ajari anak untuk cuci tangan yang benar setelah BAB/BAK
Penguatan untuk membentuk perilaku anak
- Perilaku terbentuk apabila ada penguatan : pujian, hadiah, stiker, bintang, dll
- Jika anak mengompol di celana, minta anak untuk melepas dan mengganti celananya
- Ingatkan anak untuk BAB/BAK pada waktu-waktu tertentu
- Konsistensi orangtua/pengasuh
Beberapa hal yang harus dihindari dalam toilet training
- Mengajarkan terlalu dini
- Waktu tidak tepat
- Membuatnya menjadi beban
- Mengikuti aturan orang lain
- Menghukum anak
Kemandirian tidak akan datang dengan sendirinya, dan untuk menciptakannya dibutuhkan kerjasama antara anak, orangtua serta lingkungan sekitar anak.
Selaraskan Pembangunan Kesehatan Pusat dan Daerah, Pemerintah Susun Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK)
1 hari yang laluPENGUMUMAN LELANG BERMOTOR RM NON EKSEKUSI WAJIB BMN DI KPKNL MALANG
1 hari yang laluPresiden Resmi Membuka Rakerkesnas 2024
2 hari yang laluPresiden: Permasalahan Kesehatan Harus Diatasi Bersama
2 hari yang laluTARIF PEMERIKSAAN KESEHATAN BAGI CALON MAHASISWA KEDOKTERAN
3 minggu yang laluPERINGATAN HARI KESADARAN AUTISME SEDUNIA 2024
3 minggu yang laluLAPORAN KINERJA (LKj) RS RADJIMAN WEDIODININGRAT 2023
3 minggu yang laluLAPORAN TAHUN 2023 RS RADJIMAN WEDIODININGRAT
3 minggu yang laluRSRW MELAYANI KONSULTASI DOKTER SPESIALIS ANAK DI KLINIK ANAK
3 minggu yang laluINFORMASI LAYANAN PADA HARI LIBUR NASIONAL JUMAT, 29 MARET 2024
3 minggu yang lalu