Detail

Blog Image

DIABETES DAN KELUARGA

Ayu Bulan Febry K D, SKM, MM

(Ka. Instalasi PKRS RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang)

Diabetisi sebutan pasien diabetes sekitar 10 juta lebih di negara Indonesia menurut International Diabetes Federation (IDF). Angka yang fantatis sehingga membuat Indonesia saat ini meduduki pringkat ke enam di dunia jumlah diabetisinya. Jika tak segera ditangani dengan baik tentunya angka ini bukan semakin menurun, justru akan semakin meningkat.

Kegemukan karena gaya hidup yang tidak sehat termasuk lingkaran setan dalam penanganan diabetes. Seseorang dengan berat badan yang berlebih akan mengalami resistensi insulin, sehingga insulin yang ada kerjanya tidak maksimal. Diabetes mellitus termasuk penyakit kronis , yang perjalanan penyakitnya lama dan relatif sulit disembuhkan tetapi bisa dikendalikan. Akan tetapi jika tidak bisa dikendalikan dengan baik maka akan dapat berlanjut dengan komplikasi lainnya seperti gagal ginjal, amputasi, serangan jantung, stroke, bahkan juga dapat mengakibatkan masalah gangguan jiwa seperti depresi.

Tak mudah memang menjadi individu dengan label “Penderita Diabetes”, dimana beban fisik, beban emosional, beban ekonomi akan ditanggungnya bersama keluarga. Untuk itulah tahun 2019 ini, Hari Diabetes Sedunia yang diperingati setiap tgl. 14 Nopember  mengangkat tema “Diabetes dan Keluarga”. Bertujuan untuk lebih mengedepankan peran keluarga sebagai pilar penyokong utama Diabetisi. Mengingatkan kembali dukungan keluarga yang bisa keluarga berikan pada keluarganya yang menderita diabetes, tantangan dan pengorbanan yang keluarga hadapi, sekaligus dorongan peningkatan pelayanan kesehatan untuk diabetisi agar lebih komprehensif dan dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat. Peran timbal balik dan saling menyokong antara keluarga dan diabetisi sangat penting.

Baiknya diingat juga bahwa timbulnya penyakit diabetes mellitus ini juga dipengaruhi oleh faktor keturunan, sehingga mempunyai keluarga dengan deiabetes dapat dijadikan momentum perubahan bagi anggota keluarga lainnya untuk komitmen lebih peduli menerapkan gaya hidup sehat, seperti makan sayur dan buah, kurangi konsumsi gula dan garam, cek kesehatan rutin, aktivitas fisik, pengelolaan stres. Tujuannya agar keluarga  tidak ikut terkena jeratan diabetes. 

Jika sudah ada komplikasi terkait diabetes, maka perawatannya juga lebih membutuhkan peran keluarga yang lebih besar dalam hal perawatan, biaya dan juga dukungan untuk menjaga mental agar diabetisi terhindar dari depresi dan gangguan mental lainnya. Dukungan keluarga amat berarti bagi diabetisi. Gula darah yang terkontrol dengan baik, bukanlah peran dari diabetisi dan dokter semata tetapi juga dari peran keluarga. Untuk mempertahankan kendali gula darah, diabetisi dituntut melakukan perubahan gaya hidup (makan dan aktivitas fisik) serta kepatuhan minum obat/penyuntikan insulin.

Selain itu dukungan pemerintah sangat diperlukan dalam hal fasilitas-fasilitas di ruang publik seperti memperbanyak fasilitas olahraga, kampanye makanan sehat seperti adanya area kuliner sehat, kantin sehat, dll, sehingga lebih banyak masyarakat yang terjangkau upaya promotif dan preventif  terhindar dari diabetes.

 

Kategori

Terkini

Tags

Testimonials